Pengertian Magnetic Levitation
Magnetik Levitation (Maglev) adalah singkatan dari Magnetically Levitated Trains yang dalam terjemahan bebasnya adalah kereta
api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kerta api magnet. Secara
sederhana, kereta maglev adalah kereta tanpa roda yang menggunakan tenaga
magnet untuk melayang, menggerakkan, dan mengontrol jalannya kereta. Kereta
dengan teknologi itu sangat mungkin menggantikan transportasi massa dengan
kecepatan yang tinggi, percepatan besar, efisiensi energi yang tinggi, dan
ramah lingkungan.
Gambar Kereta Maglev
Ada 3 komponen yang
digunakan untuk membangun MAGLEV
1.Sumber daya listrik yang besar
2.Koil Besi yang akan di gunakan sebagai rel untuk melintas di atasnya
3.Magnet yang besar yang di pasang di bawah kereta untuk menempel pada rel.
1.Sumber daya listrik yang besar
2.Koil Besi yang akan di gunakan sebagai rel untuk melintas di atasnya
3.Magnet yang besar yang di pasang di bawah kereta untuk menempel pada rel.
Teknologi
Maglev
Ada tiga jenis teknologi maglev:
v
Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik) (German)
v
Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductrack)
Jerman
dan Jepang sama-sama mengembangkan teknologi kereta maglev, dan keduanya saat
ini sedang menguji prototipe kereta mereka. (Perusahaan Jerman "Transrapid
Internasional" juga memiliki kereta dalam penggunaan komersial . Meskipun
berdasarkan konsep serupa, kereta Jerman dan Jepang memiliki perbedaan yang
jelas. Di Jerman, insinyur telah mengembangkan suspensi elektromagnetik (EMS)
sistem, yang disebut Transrapid. Dalam sistem ini, bagian bawah kereta
membungkus di sekitar guideway baja. Elektromagnet melekat pada kereta
undercarriage diarahkan ke arah guideway, yang melayang kereta sekitar 1/3 dari
satu inci (1 cm) di atas relnya dan menjaga kereta levitated bahkan ketika itu
tidak bergerak. Magnet bimbingan lainnya yang terdapat dalam tubuh kereta tetap
stabil.
Jepang
dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat
diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.
Pengangkatan magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen
tidak stabil karena teori Earnshaw;
Diamagnetik
dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil.
Berat
dari elektromagnet
besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang sangat kuat
dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat. Efek dari medan magnetik yang
kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang,
pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun
teknik dan desainnya kompleks
Sistem
yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack.
Teknik ini memiliki kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan
kendaraan, karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan
elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh, magnet permanen
berada di gerbong; secara horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan secara
vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel.
Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong.
Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
"flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang
ini diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post
di Lawrence Livermore National
Laboratory.
Inductrack
menggunakan array Halbach
untuk penstabilan. Array Halbach
adalah pengaturan dari magnet permanen yang menstabilisasikan putaran kabel
yang bergerak tanpa penstabilan elektronik. Array
Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel.
Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial
bagi penumpang.
Gambar Teknologi Maglev
Perbedaan mendasar
antara MAGLEV dengan kereta konvensional biasa adalah
1.Maglev tidak memiliki mesin seperti kereta konvensional biasanya yang
menggunakan mesin untuk membuat bergerak.
2.Maglev tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak tetapi
menggunakan magnetic rel.
3.Maglev tidak menggunakan mesin.
1.Maglev tidak memiliki mesin seperti kereta konvensional biasanya yang
menggunakan mesin untuk membuat bergerak.
2.Maglev tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak tetapi
menggunakan magnetic rel.
3.Maglev tidak menggunakan mesin.
Maglev dan Hukum Lenz
Maglev atau
"levitasi magnet" adalah teknik mengangkat objek menggunakan prinsip
magnet dalam fisika dasar. Dua kutub magnet yang sama (misalnya, utara-utara
atau selatan-selatan) akan tolak-menolak. Sedangkan dua kutub magnet yang
berlainan, yaitu utara dan selatan, akan tarik-menarik. Secara umum, pengembangan
teknologi maglev bisa dikategorikan dalam dua prinsip itu, yakni gaya tarik dan
gaya tolak magnet. Eksplorasi teknik tersebut dipelopori dua negara maju, yaitu
Jerman dan Jepang. Jerman menggunakan EMS (sistem suspensi elektromagnetik) dan
Jepang menggunakan EDS (sistem suspensi elektrodinamis). EMS menggunakan
prinsip gaya tarik magnet, sedangkan EDS menggunakan gaya tolak magnet.
Tentunya, sangat tidak efisien
kereta membawa batang magnet yang berkekuatan besar yang nanti digunakan untuk
mengangkat kereta tersebut. Karena itu, kita harus berterima kasih kepada
fisikawan berkebangsaan Estonia, Lenz. Fisikawan yang hidup pada 1804-1865 itu
berhasil menjelaskan fenomena magnetisme dan merumuskannya dalam sebuah hukum
yang terkenal dengan nama hukum Lenz.
Hukum tersebut menyatakan,
perubahan fluks magnet dalam ruang yang dikelilingi sistem kawat yang membentuk
kumparan tertutup akan mengakibatkan terciptanya medan magnet yang melawan
perubahan fluks magnet dalam sitem itu. Hal tersebut terjadi karena alam, dalam
hal ini kumparan tertutup itu, ingin mempertahankan kondisi awal fluks magnet
yang dimiliki ruang dalam lingkaran kawat tertutup tersebut. Hukum itu juga
sering disebut kelembaman magnetik. Hukum tersebut kemudian digunakan
menciptakan medan magnet yang cukup besar. Medan magnet itu diperhadapkan
dengan medan magnet lain yang akan menciptakan gaya tarik, jika kedua kutub
magnet yang berhadapan berlawanan arah atau gaya tolak jika kedua kutub magnet
tersebut.
Prinsip Kerja Maglev
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah
memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke
atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi
Linear. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam jauh lebih
cepat dari kereta biasa. Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10 mm di
atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel
magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam
kereta (lihat gambar).
Gambar Prinsip Kerja Maglev
Kumparan
magnet berjalan di sepanjang trek, disebut guideway, repels magnet besar di
kereta bawah mobil, yang memungkinkan kereta untuk melayang antara 0,39 dan
3,93 inci (1 sampai 10 cm) di atas
relnya. Setelah kereta yang levitated, listrik dipasok ke kumparan di dalam
dinding guideway untuk menciptakan sebuah sistem unik medan magnet yang menarik
dan mendorong kereta sepanjang guideway. Arus listrik yang dipasok ke kumparan
di dinding guideway terus bolak mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas
menyebabkan medan magnet di depan kereta untuk menarik kendaraan ke depan,
sementara medan magnet di belakang kereta menambahkan dorongan lebih maju.
Gambar. Komponen Maglev
Kereta
Maglev mengapung di atas bantalan udara, menghilangkan gesekan. Kurangnya
gesekan dan desain aerodinamis kereta 'mengizinkan kereta api untuk mencapai
kecepatan transportasi darat belum pernah terjadi sebelumnya lebih dari 310 mph
(500 kph), atau dua kali lebih cepat sebagai kereta komuter tercepat Amtrak.
Sebagai perbandingan, sebuah pesawat Boeing 777-komersial yang digunakan untuk
penerbangan jarak jauh dapat mencapai kecepatan tertinggi 562 mph sekitar (905
kph). Pengembang mengatakan bahwa maglev kereta akhirnya akan menghubungkan
kota-kota yang hingga 1.000 mil (1.609 km) terpisah. Pada 310 mph, Anda bisa
melakukan perjalanan dari Paris ke Roma hanya dalam waktu dua jam.
Kereta
maglev bisa bergerak di karenakan di bagian bawah masing-masing kaki kereta
maglev ada 2 bagian magnet yaitu magnet penyokong (support magnet)
adalah magnet yang menarik kereta agar mengambang dan menggerakkannya sedangkan
di bagian sisi-sisinya adalah magnet penuntun (guidance magnet) menjaga
kereta tetap di jalur rel. Magnet penyokong dan penuntun ini di pasang pada
kedua sisi sepanjang kaki kereta dan sistem kontrol elektronik memastikan
kereta melayang di ketinggian 10mm dengan stabil.
Gambar. karakteristik Maglev
Kereta
maglev ketika bergerak dan mengerem di kendalikan oleh sistem *SLLMotor. Motor
ini tidak terdapat dalam kereta maglev melainkan di relnya sendiri. fungsinya
sama seperti seperti motor rotasi elektronik yg umum hanya saja lilitan dari
motor di rubah menjadi bagian dari rel sementara magnet dari motor menjadi
bagian dari kereta magnet. Medan magnetik yg menggerakkan kereta magnet
dihasilkan oleh lilitan di rel.
kereta
maglev saat berpindah jalur rel menggunakan sistem perpindahan jalur rel baja
yang bisa melengkung **(bendable steel switches system). Pada saat
menikung kereta maglev bisa mencapai kecepatan 200km/jam dan 300-400km/jam
ketika bergerak lurus.
Fungsi sistem kontrol (kontrol room) adalah menjaga
keselamatan kereta-kereta maglev, mengatur perpindahan jalur rel dll. Kereta
maglev berkomunikasi dengan sistem kontrol melalui sistem komunikasi radio.
Sistem komunikasi ini dilakukan secara otomatis yg terpasang pada sistem rel
dan kereta maglev. Sistem radio memberikan informasi lokasi kereta magnet dan
mengaktifkan rel yg akan dan sedang dilalui kereta maglev.
Teknologi
maglev ini menyebabkan kereta maglev bisa beroperasi dalam kecepatan
300-400km/jam. Dalam uji coba di Jepang, JR-Maglev Kereta maglev
tercepat dunia dengan kecepatan resmi, 581 km/jam (2003, Guiness World Record).
Penggunaan energi kereta maglev lebih rendah dari kereta api/listrik, 3x
lebih hemat dari mobil dan 5x lebih hemat dari pesawat terbang .Lebih
dari itu kereta maglev tidak berisik dan berguncang karena tidak ada suspensi
apalagi roda. Perawatan yang murah dan konsumsi energi yang hemat dibanding
kereta api/listrik menjadi faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi. Kereta
maglev terdiri dari 2 gerbong minimal dan tergantung dari jumlah penumpang
maksimal bisa 10 gerbong. Kereta maglev bisa juga sebagai kereta kargo dengan
kapasitas seberat 15ton/gerbong.
Kelebihan dan Kekurangan Maglev
Kelebihan
utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel,
sehingga tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan
ada penggantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya
perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya
resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu
dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis
Dikarenakan
bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang
ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet,
dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi
membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta
konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain
kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
Beberapa Kecelakaan dan Insiden
Pada
11 Agustus
2006
terjadi kebakaran di kereta Transrapid
di Shanghai,
beberapa saat setelah meninggalkan terminal di Longyang. Peristiwa kebakaran
ini merupakan yang pertama pada sebuah trayek komersial.
Pada
tanggal 22 September
2006
sebuah kereta Transrapid layang menabrak sebuah gerbong pemeliharaan di Lathen
(Emsland,
Sachsen Hilir,
Jerman).
Kecelakaan ini menewaskan 23 jiwa dan sepuluh orang luka-luka. Kecelakaan
Maglev ini merupakan yang pertama di mana ada korban jiwa.